Rabu, 01 Juli 2009

KAMPUNG NAGA

KAMPUNG NAGA

Merupakan Perkampungan Tradisional yang masih memelihara adat istiadat Nenek Moyangnya. Jarak dari Pusat Kota + 30 km, terletak di Desa Neglasari Kecamatan Salawu, atau + 95 km dari Ibu Kota Propinsi melalui Kabupaten Garut. Upacara Adat

dilaksanakan pada Hari-hari Besar Islam, diantaranya adalah : Syukuran Tengah Tahun pada bulan Jumadil Akhir, Syukuran bulan Saban, Lebaran Idul Fitri, Qurban di bulan Rayagung (Dzulhijah) dan Upacara terbesar yaitu Pedaran yang dilaksanakan sewindu sekali pada Bulan Maulud , setiap Bulan Maulud Tahun Alif. Pakaian yang dikenakan dalam Upacara tersebut adalah Pakaian khusus yang khas.

Hal lain yang unik dan menarik di Kampung Naga adalah, selain jumlah bangunan rumah tidak boleh lebih dari 110 bangunan juga bentuk bangunannya yang sama, baik rumah, Mesjid, Balai Pertemuan atau Lumbung Padi. Selain atapnya dari daun Rumbia, Kelapa dan Ijuk, sebagai penutup bumbungan dindingya terbuat dari Bilik (Anyaman Bambu) dan pintunya terbuat dari serat-serat rotan yang disusun sedemikian rupa menyerupai sebuah tikar yang besar. Di atas daun pintu itu tergantung semacam anyaman yang mereka sebut “Tanda Angin”. Tanda Angin ini mereka ganti setiap Bulan Muharam saat dilangsungkan Upacara Syukuran Tahun Baru Islam. Semua dinding rumah terbuat dari Bilik dengan tiang rumah dari bambu atau kayu dan tidak boleh memakai cat kecuali kapur putih.

Bagian dari Kampung Naga lainnya adalah Hutan Keramat yang terletak di sebelah timur Kampung. Hutan tersebut dikelilingi oleh Sungai Ciwulan, dan terdapat Pula Makam yang dikeramatkan yaitu Makam Sembah Dalem Singaparana (leluhur Kampung Naga).

(Fasilitas yang tersedia : Tangga menuju lokasi, + 500 m atau 360 anak tangga, Warung makanan dan minuman, Kios Cinderamata, Mesjid, Patemon (Balai Pertemuan) toilet dan Tempat Parkir yang luas.

0 komentar:

About This Blog

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP